London untuk Pecinta Buku: Toko Buku Ikonik, Perpustakaan Cantik, dan Spot Baca

Kolase suasana toko buku klasik London, ruang baca perpustakaan, dan spot membaca di taman kota

Panduan London untuk pecinta buku: rekomendasi toko buku ikonik, perpustakaan cantik untuk belajar/riset, hingga spot baca santai yang nyaman di pusat kota.

Kalau kamu tipe yang liburan tapi tetap berburu buku, London itu surganya. Kota ini punya kombinasi yang bikin hati tenang: toko buku dengan interior klasik, perpustakaan yang terasa megah sekaligus nyaman, dan banyak tempat “enak duduk” buat membaca—dari taman sampai sudut kafe di kawasan literer.

Artikel ini aku susun seperti peta pengalaman: mulai dari toko buku ikonik, lanjut perpustakaan yang cantik, lalu spot baca yang nyaman (biar kamu nggak cuma belanja buku, tapi benar-benar menikmati membaca di London).


1) Toko Buku Ikonik yang Wajib Masuk Wishlist

A. Daunt Books (Marylebone) — “bookshop dream” versi nyata

Daunt Books cabang Marylebone terkenal karena vibe Edwardian-nya: skylight, rak kayu, dan suasana yang bikin orang betah lama. Alamat dan jam buka resmi bisa kamu cek di halaman tokonya. Daunt Books+1
Kenapa pecinta buku suka ke sini: kurasinya kuat (termasuk travel), pengalaman browsingnya “slow” dan menyenangkan.

Cara menikmati: datang pagi atau menjelang malam weekday biar lebih lengang, lalu ambil waktu 30–60 menit buat “lost in shelves”.


B. Hatchards (Piccadilly) — sejarah panjang, aura klasik

Hatchards dikenal sebagai toko buku tertua di London (berdiri 1797) dan beralamat di 187 Piccadilly. Hatchards+1
Yang bikin spesial: kesan heritage—seperti masuk toko buku “old money” yang tetap relevan sampai sekarang.

Cara menikmati: fokus di genre yang kamu suka (fiction, biography, history), lalu cari edisi cantik untuk oleh-oleh.


C. Waterstones Piccadilly — “megamall”-nya buku

Kalau kamu suka toko buku besar yang bisa dijelajahi berjam-jam, Waterstones Piccadilly adalah destinasi utama. Banyak sumber menyebut skala raknya luar biasa (berlantai-lantai), dan toko ini rutin mengadakan acara penulis. Waterstones+2Time Out Worldwide+2
Cocok untuk: berburu judul populer, “random discovery”, hadiah, dan nongkrong di area kafe setelah belanja.


D. London Review Bookshop (Bloomsbury) — kurasi cerdas, rasa “literary quarter”

London Review Bookshop berada di Bloomsbury, dekat British Museum, dan dikenal sebagai bagian penting dari kehidupan literer kawasan itu. London Review Book Box+2Bloomsbury London+2
Yang bikin nyaman: pilihan judulnya terasa “dipilih dengan selera”, bukan sekadar ditumpuk.


E. Word on the Water (King’s Cross) — toko buku di atas barge

Ini salah satu spot paling unik: toko buku terapung yang bermarkas permanen di Regent’s Canal area King’s Cross/Granary Square. Kings Cross+2Wikipedia+2
Vibenya: bookish + santai + sedikit “piknik pinggir kanal”.

Cara menikmati: beli buku tipis atau puisi, lalu duduk di sekitar kanal untuk baca sebentar.


2) Perpustakaan Cantik untuk “Nge-Read” dan Ngerasain Atmosfer Akademik

A. The British Library — tempat “besar” untuk pencinta pengetahuan

British Library itu bukan cuma untuk peneliti; kamu juga bisa datang untuk menikmati ruang belajar, acara, dan pameran seperti Treasures Gallery (gratis). Mereka juga menyediakan Reader Pass untuk akses ruang baca dan koleksi tertentu. British Library
Cocok untuk: kamu yang suka suasana hening dan ingin “reset otak” di tengah hiruk-pikuk wisata.


B. Senate House Library (Bloomsbury) — Art Deco vibes, suasana studi yang serius

Kalau kamu ingin merasakan “kampus London” yang klasik, Senate House Library adalah pilihan menarik. Informasi kunjungan resminya ada di situs University of London, termasuk lokasi dan akses. University of London+1
Cocok untuk: pencinta arsitektur + yang ingin pengalaman reading room yang lebih “academic”.


C. The London Library (St James’s) — perpustakaan membership yang legendaris

The London Library adalah perpustakaan independen berbasis membership (subscription) yang berdiri sejak 1841 dan dikenal sebagai institusi literer besar. Perpustakaan London+1
Catatan penting: karena berbasis membership, akses publik bisa berbeda-beda—jadi tempat ini lebih cocok untuk kamu yang memang ingin pengalaman “literary institution” yang serius.


3) Spot Baca Santai di London

Kalau kamu sudah beli buku, jangan buru-buru kembali ke hotel. London enak banget untuk “reading break” di ruang publik.

A. Bloomsbury & Russell Square area

Kawasan ini terasa “bookish” secara natural—dekat British Museum dan London Review Bookshop. Ideal untuk baca sambil jalan santai antar spot.

B. St James’s Park / Green Park

Untuk yang suka baca di taman: bawa kopi, cari bangku, baca 20–40 menit. Sederhana tapi memorable.

C. Regent’s Canal (sekitar King’s Cross)

Setelah mampir Word on the Water, lanjutkan baca di pinggir kanal—suasananya cocok untuk buku tipis, esai, atau journal.

D. “Café reading” (strategi simpel)

Triknya: pilih kafe yang tidak terlalu ramai, duduk dekat jendela, dan baca bab pendek. Cocok kalau cuaca London lagi dingin/gerimis.


4) Rute Seharian yang Efisien untuk Book Lovers

Kalau kamu ingin rute yang “nggak capek” tapi padat pengalaman, ini susunannya:

Pagi (Marylebone): Daunt Books → jalan santai di sekitar Marylebone
Siang (Bloomsbury): London Review Bookshop → British Library (reading space / Treasures Gallery) British Library+1
Sore (Piccadilly): Hatchards → Waterstones Piccadilly Hatchards+1
Senja (King’s Cross): Word on the Water → baca sebentar di area kanal Kings Cross+1


5) Tips Kecil Biar Pengalamanmu Lebih “Bookish” dan Nyaman

  • datang lebih pagi untuk toko buku populer (lebih sepi, foto lebih enak, browsing lebih fokus)
  • bawa tote bag atau ransel ringan (buku cepat berat)
  • tentukan “batas belanja” (misal: 2 buku saja per hari) biar tidak menyesal
  • sisipkan waktu baca 15–30 menit di antara lokasi—biar perjalanan terasa seperti ritual, bukan sekadar checklist

Kesimpulan

London untuk pecinta buku itu bukan cuma soal membeli buku, tapi soal menikmati ritmenya: browsing pelan di toko legendaris, merasakan heningnya perpustakaan besar, lalu menutup hari dengan membaca di taman atau pinggir kanal. Dengan kombinasi spot seperti Daunt Books, Hatchards, British Library, London Review Bookshop, dan Word on the Water, kamu bisa merasakan London sebagai “kota literasi” yang benar-benar hidup.

Baca juga :

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *